Cinta Pada Pandangan Pertama

S
udah semestinya muda-mudi berpacar-pacaran. Jika anda belum punya pacar, carilah. Pacar tidak akan hadir sendirinya, harus dicari. Pepatah lama mengatakan: “asam digunung, garam dilaut, bertemu didalam telanga.” Kata tokoh agama: “Berdoalah buat apa yang kamu harapkan. Tuhan akan memberikan kemudahan, karena Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan.”
            Betapa nenek moyang dan orang-orang dewasa memberi perspektif optimistis. Carilah pacar, bahkan kalau perlu mengejar pacar. Apakah itu sesuatu yang sulit? Barangkali memang sulit. Namun, kesulitan adalah bagian dari seni hidup. Barangkali berbagai hal berikut dapat dipakai sebagai pedoman
·         Kita harus membuka hati, menerima mereka yang suka atau bersimpati pada kita.
·         Ingatlah bahwa tidak ada manusia sempurna. Saya menemui beberapa orang yang tampan atau cantik. Sewaktu ada kesempatan untuk berbincang-bincang soal pacar, mereka mengatakan bahwa belum pacar karena belum ada yang cocok.
Dari diskusi selanjutnya terungkat bahwa persyartan yang mereka ajukan untuk calon sitri atau suami memang terlalu tinggi. Ada yang menginginkan pacar seperti ayahnya atau ibunya, ada yang telah mengalami trauma sehingga semua orang yang suka padanya dianggap tak berharga (menggeneralisi semua orang seperti bekas pacarnya), atau merasa belum punya apa-apa sehingga takut tidak akan mampu membahagiakan pasangananya. Kepada orang-orang yang seperti: “Tidak ada manusia yang sempurna”.
·         Perhatikan dalil-dalil komunikasi yang efektif
·         Harus berani malu. Semua orang yang belum menikah, bahkan duda atau janda, berpotensi untuk menjadi pacar atau suami/istri hahaha. Jangan takut untuk ditolak, ditolakpun merupakan seni hidup. Yakinlah bahwa salah satu pasi ada yang mau, sesuai bunyi ayat (sok rohani dlu gan)
“manusia diciptakan berpasang-pasangan,....dan menikah.”
“Aku suka manusia bercinta, berkasih mesra....dan memiliki keturunan (yang banyak)....”
·         Memiliki pengalaman menolak dan ditolak
Apakah cinta itu? Apakah cinta bisa dilukiskan? Pendapat para ahli mengenai cinta berbeda-beda. Contohnya menurut ahli cinta Ronny Sababalat “Cinta ibaratnya angin: angin bisa dirasakan tapi kita tidak bisa melihat bentuk angin itu, sama halnya cinta bisa kita rasakan tapi kita tidak bisa melihat wujutnya, tapi hasil dari angin itu bisa kita lihat angin sepoi-sepoi bisa membuat ornag bisa tidur, ibaratnya angin sepoi-sepoi atau cinta yang harmonis itu membuat orang bisa hanyut dalam keharmonisan cinta dan keromantisan, sedangkan angin ribut bisa membuat kerusakan yang luar biasa, sama halnya dengan cinta yang buruk bisa membuat hancur masa depan, membuat galau dan lain sebagainya.” Tapi cinta itu tidak bisa didesktripsikan atau diilmiakan. Bila hal itu dilakukan, akan hilanglah keindahanya. Cinta hanya bisa dirasakan, dihayati, dijalankan. Namun sebaliknya, ada pula yang mengatakan bahwa cinta adalah fenomena dan fakta, jadi bisa dibahas secara ilmiah.
Ada berbagai pertanyaan mengenai cinta. Apakah cinta itu sebatas perasaan eatau emosional? Apakah cinta itu emosional sekaligus rasional? Apakah cinta dapat terjalin hanya rasional? Apakah ada hubungan antara kepuasan seksual dan cinta? Apakah seks merupakan yang terpenting dalam cinta? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu bermacam-macam bila jawaban-jawaban itu dikumpulkan kemudia dipilah=pilah, terbentuk teori tentang cinta.
Paling tidak, kita dapat membhaas cinta dari berbagai aspek seluk beluknya dan dengan demikian dapat mencoba melukiskan batasan atau ciri-ciri cinta. Mari kita tinjau berbagai istilah yang berkaitan dengan cinta
Jatuh Cinta
            Kalau kita jatuh cinta, mestinya bangkit lagi. Tetapi kalau jatuh cinta, wah, diteruskan saja. Betapa indahnya, sejuta warnanya. Bagaimana rasanya dan peristiwanya jatuh cinta? Barangkali anda telah mengalami situasi berikut ini.
Dua orang lain jenis, laki-laki dan perempuan, barangkali baru pertama kalinya berjumpa arau sudah lama kenal. Pada suatu peristiwa, salah satu atau keduanya mengalami perasaan yang aneh, ketertarikan yang snagat disertai gejolak seksual terhadap yang lainnya. Inilah awal mulanya. Saat berjumpa, ada perasaan yang aneh, jantung berdebar lebih cepat, tangan bergetar. Awal ini terkenang saat berpisah, terbawa sampai kerumah. Munculnya rasa rindu, yang makin lama makin dalam. Dalam pikiran terkenang terus akan dia dengan segenap kelebihanya. Perilaku berubah menjadi serba salah. Melihat dia saja rasnya sudah senang, apalagi jika berjumpa. Situasi seperti inilah yang kemudia disebut “mabuk kepayang”.
Cinta Monyet
Cinta monyet terjadi pada para remaja pada awal pubertas, umumnya siswa SMP dan awal SMA. Disebut cinta monyet barnagkali sesuai dengan karakter monyet yang mudah berubah orientasinya. Untuk anda yang belum sempat memperhatikan perilaku monyet, kira-kira sebagai berikut. Bila seekor monyet melihat yang dia sukai, dia dengan segera akana berusaha mendapatkanya. Suatu saat bila dia melihat barang lain lagi maka barang yang sedang dia pegang akan dilepaskan, dan kemudia berusaha mengambil barang yang bari dilihatnya itu. Sebagai contoh, seekor monyet telah memegang pisaang lalu melihat kacang . maka, pisang yang dia pegang itu akan dilepaskan agar bisa mengambil kacang. Barangkali sifat para remaja pada awal bercinta memang seperti karakter monyet, pacar lama segera dilepaskan bila menemukan yang lain (tapi maaf gan ane ngk kayak gini, soalnya ane sudah mendapatkan lebih dari pisang dan kacang, kini ane mendapatkan ladangnya hehehe).
Cinta monyet merupakan salah satu tahap yang sangat penting dalam proses perkembangan kejiwaan. A. Setyawan dalam bukunya Sex Gadis melukiskan manfaat cinta monyet sebagai berikut:
Kita tidak bisa begitu saja melecehkan ‘cinta monyet’ karena cinta semacam ini justru bisa menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan seorang remaja. Bahkan, bukan hanay bagi seorang remaja, melainkan juga bagi mereka yang lebih dewasa. Kenapa? Karena cinta seperti itu tidak hanya berlaku bagi remaja, tetapi pada masa remaja.
Banyak orang tidak berkembang karena tidak ada pendampingan yang memadai (entah dari pihak orang tua ataupun pihak lainya) pada masa-masa puber. Ada saja remaja yang pada masa pubernya justru mendapatkan tekanan dari berbagai pihat. Dalam kondisi demikian, wajarlah kalau ia memiliki luka batin: merasa ditolak, tidak dipahami, ditadak dicintai. Dengan demikian, bukan tidak mustahil jika ia memiliki penolakan terhadapt dirinya sendiri. Akibatnya, dia tidak bisa mengembangkan dirinya dan hanya berlari dari satu tempat ketempat lain tanpa pernah kerasan dengan dirinya sendiri, dengan hidupnya sendiri. Dia menjadi kurang percaya diri. Persis disinilah perangkap dan hambatan terbesar manusia.
Apabila seorang remaja jatuh cinta dan karenanya dimarahi orang tuanya, bisa jadi ia memiliki luka batin dalam hidupnya. Jika lika batin itu tidak dirawat dengan baik, akan semakin menganga lebar. Dalam perkembangan hidupnya, remaja seperti ini akan mengalami kesepihan karena ditolak. Bertolak dari hal itu bisa saja ia lalu menolak dirinya sendiri, tidak bisa menerima diri, tidak bisa menerima pengalaman-pengalaman sendiri. Fenomena seperti gadis populer Los Angles yang bunuh diri karena mengalami kesulitan menerima hidupnya sendiri.
Maka cinta dalam bentuk apapun perlu kita pahami apa adanya. Maksudnya, kita pahami dalam tahap apa cinta itu tampak kepada kita. Eros tidak bisa dihadapi sebagai epithymia atau philia. Tetapi, eros tidak bisa direpresi, ditekan begitu saja. Kita perlu belajar melakukan perubahan dengan memberi pemahaman akan makna cinta sejati. Disini tentu dperlukan dialog yang sehat dan memang dilandasi oleh pemahaman yang tepat.
Tidak sedikit ornag tua yang terlalu kwatir anaknya tersesat dalam pergaulan sehingga mereka sangat membatasi pergaulan anaknya. Tidak sedikit orang tua yang melepaskan tanggung jawabnya sehingga membiarkan anaknya berkembang apa adanya (minum, mabuk, obar, free sex, dll) dua pendekatan ini didak memadai. Tetapi hal itu bisa dimaklumi karena tidak setiap orang tua juga memahami makana cinta. Terkadang pemahaman bereka begitu dangkal sehingga cara mendidik anak juga begitu superficial. Marilah kita memahami cinta tidak hanya dari segi linguistik, tetapi juga dari tantangan zaman yang sekarang ini tanpa disadari telah menusuk kita dari belakang. Barangkali dengan cara ini kita bisa melengkapi pemahaman lima istilah cinta tersebut.
Cinta Pertama
            Apabila peristiwa jatuh cinta pertama atau cinta monyet berlangsung terus, hal ini lazim disebut cinta pertama. Peristiwa ini pada realitasnya jarang terjadij hanya ada pada imajinasi para penyair dan pengarang novel.
Cinta Pada Pandangan Pertama
Ada banyak orang yang tidak mudah jatuh cinta. Dia telah memiliki imajinasi atau persyaratan tertentu dalam mimilih calon pasangan. Suatu ketika dalam suatu peristiwa, mungkin dalam perkenalan sesaat (seperti yang terjadi pada ane gan), dalam perjalan kemana gitu, imajinasi yang dia miliki itu tertumbuk (bertemu) dengan seorang yang cocok dengan dia angan-angankan. Maka, terjadilah apa yang disebut cinta pada pandangan pertama. Apabila pertemuan berlanjut dan ternyata ada kesesuaian serta saling menyenangkan, saling memahami, bisa jadi mereka memutuskan untuk menjadi suami istri amin...

Sekian tulisan hari ini teman-teman semoga ada makana positif yang teman-teman bisa trima dari artikel ini. 

0 komentar:

Yang Harus Dikomentari
---Dipersilahkan Mengoreksi Tulisan Yang Salah
Ini sebagai pembelajaran buat saya
---Menambahkan Apa Yang Kurang Dalam Pembahasan BangRonny
Ini akan membuat apa yang BangRonny berikan belum sempurna
---Mengakui Kalau BangRonny Ganteng heheheheh
Ini akan membuat BangRonny lebih PeDe.
-----Selebihnya Terserah Anda-------