[Kisah nyata] Ini Rasanya Terlalu Sakit
Ini Rasanya Terlalu Sakit
Hei bro and sista, apa kabar nih, pasti
baik-baik saja. Setelah beberapa hari tidak mengupdate di blog, baru kali ini
saya bisa meng’update sebuah tulisan tangan sendiri. Isi dari tulisan ini
adalah kata hati seorang sahabat alias curhat yang sangat dekat dengan saya (kisah
nyata). Mau tahu isi dari curhatnya lanjut aja bro and sista.
Ketika matahari menampakkan dirinya diufuk
timur akupun terjaga dari peristirahatanku yang memakan waktu semalaman (gaya
bak penulis novel best seller...heheh). Ketika hendak membasahi tubuh ini
dengan beberapa gayung air, tak lupa aku melihat sihitam kecil yang ada diatas
mejaku. Setelah kupegang dan kubuka ada sms yang datangnya dari sahabat terbaik
namanya Bimo. Hati bertanya-tanya ada apa gerangan pagi yang indah ini aku
disambut dengan sms yang berbunyi...
“Men (panggilan akrabnya
padaku) ada waktu ngk siang ini, aku ingin ketemu banyak yang aku ingin
ceritakan”.
Tak ingin lama-lama menyimpan rasa ingin tahu,
tangan inipun mulai menekan satu persatu abjak yang ada dipapan keyboard hp.
Kutanyakan......
ada apa?.
Setelah sms itu terkirim kaki ini melangkah
disebuah kamar kecil untuk melangsungkan niat yang tertunda tadi. Aliran demi
aliran air membasahi tubuh ini, tetapi hati ini tetap tidak ingin memberiku
sedikit rasa tenang, rasa ingin tahu yang besar membuatku mempercepat mandi
ini.
Kubalutkan handuk dipingang ini dan segera aku
bergegas menuju kamar, sebelum aku memasang helaian benang ditubuh ini aku cek
terlebih dahulu sihitam yang berada diatas mejaku. Kubuka dan kubaca, dia hanya
mengatakan...
nantik aja jam 12 siang,
aku segera membalasnya
oke siap.
Kujalani aktifitasku dengan hati yang tidak
tenang. Kubaringkan tubuh ini sembari menunggu waktu yang begitu lama terasa.
Tiba-tiba ada terdengat alunan lagu yang membuat aku terhenti dari mimpi yang
sedang aku nikmati, ternyata ini nada dering si hitamku, telvon dari Bimo
mengatakan
dimana, 10 menit lagi kita
ktemuan ya,
akupun membalas
siap bos.
Langkah demi langkah kususuri jalan menuju
tempat yang sudah kami janjikan. Dari
kejahuan aku melihat sesosok laki-laki dengan baju hitam badan yang kurus dan
raut muka yang lesu, ternyata itu bimo. Segera aku percepat langkah ini, karena
tak sabar untuk mengetahui apa yang hendak dia ingin sampaikan.
Telapak tangan yang kasar menyambut
kedatanganku, tak ingin lama-lama aku sambut tanganya dengan salaman
persahabatan. Setelah kami rileks diatas kursi yang begitu empuk, aku memulai
pembicaraan kami,
kenapa sob.
Ternyata dia dalam keadaan pata hati.
Begini sob, intinya saat
ini aku lagi dalam keadaan galau bangat,
dengan nada yang agak bercanda aku mengatakan kamu menemui orang yang tepat, harapanku
dia membalasnya dengan senyuman, tapi ternyata tidak sama sekali.
Oke lanjut sob
Kemaren ketika aku pulang
kerja, aku bertemu sibuah hati, sama seperti hari-hari biasa aku disambut
dengan senyumnya yang manis. Kami berjalan menuju kos-kosannya ditengah
perjalanan kami membahas aktifitas yang kami lakukan tadi apa saja, dan dia
mengatakan tadi pas di kampus kami foto-foto bersama teman-teman, tiba-tiba
satu teman yang bernama .......mengatakan begini padaku jangan terlalu
dekat-dekat sama si Jeni (nama pacarnya) nanti Bimo marah lagih. Inilah awalnya
sob.
Tiba-tiba dia terhenti sejenak menarik nafas,
trus-trus intinya,
ketika dia agak tenang dia melanjutkan
perbincangan kami,
trus dia bilang semenjak
kamu marah sama si Toni (toni ini seorang cowok
teman nya Jeni) teman-teman cowok jadi
jauh sama aku, aku heran samenjak itu teman-teman jadi ambil jarak sama aku.
aku ngk suka hal itu terjadi.
Tanpa kusadari akupun ikut terhanyut dalam
kesedihan sahabatku ini,
trus kamu bilang apa,
aku bilang trus kamu suka
aku harus bagaimana, supaya aku tahu diri dan tahu caranya supaya aku ngk
dianggap begitu sama teman-temanmu. Dia jawab ya kamu biasa aja ngk usah terlalu begitu lah. Kamipun melajutkan
perjalan kami kenuju kos-kosannya dia, tapi sepanjang perjalan kami tidak
mengeluarkan sepatah-kata pun sob.
Terhenti pembicaran kami disana, aku mulai
berfikir mau bertanya apa, akhirnya ide mau tanya apa pun keluar dari kepalaku,
emangnya masalah kamu
dengan Toni apa sob,
sebenarnya itu sudah lama
sob tapi jujur aku tidak bisa melupakan kejadian itu, singkat aja yah!! Intinya
Jeni pernah memangil ..... sama Toni dan aku mengetahui hal itu, dan disitulah
aku mulai menyimpan amarah sama Toni, bulan demi bulan kulewati sob dengan
masih menyimpan rasa marah yang dalam, tapi hebatnya aku, aku tidak pernah
menujukkan rasa marah itu kepada Toni, aku ngk pernah ngomong langsung sama
Toni karena aku takut dia menjauhi Jeni. Dan aku juga mikir percuma pacaran
kami langgeng tapi berevek negatif bagi persahabatannya.
Aku mulai kagum sama sahabatku yang satu ini,
trus ketika sampai di kos
kamu biacara lagi ngk sama si Jeni,
ya sob aku bilang begini
sama dia, kata-kata yang keluar dari mulutmu itu tadi mencerminkan kamu ngk
menghargai keberadaanku selama ini, untuk apa kamu peduliin kata-kata mereka, secara
aku ngk pernah melarang kamu mau jalan sama teman cowok mana, mau bercanda sama
cowok mana, apa pernah kamu lihat aku marah sama teman-teman cowokmu yang
bilang aku akan marah kalau kamu dekat-dekat dengan mereka, ngk pernah Jen.
Sekarang aku mau tanya setiap hari, yang menemani kamu makan, menemani kamu
ketika kamu dalam susah dan senang, siapa orang yang kamu suruh-suruh kalau
kamu hendak ingin sesuatu, aku jen ngk ada orang lain. Sebenarnya aku yang
heran sama kamu, kenapa kami tiba-tiba bilang bahwa karna aku kamu dijauhin
sama teman-teman cowokmu. Secara aku ngk pernah melarang kami mau bercanda sama
siapapun kecuali sama Toni, dan ketika aku tahu kamu bercanda sama Tonipun aku
ngk pernah marah sedikitpun sama dia, aku simpan dalam hati ini biar aku
lampiaskan dengan menangis. Sekarang aku mulai bingung kenapa kamu bilang
begitu sama aku. sebenarnya teman-temanmu yang salah, kenapa mereka
jelek-jelekkan aku begitu parah.
Aku melihat air mata mulai bercucuran diwajah
sahabatku ini, dan tanpa kusadari matakupun mulai berkaca-kaca melihat
keadaanya yang bagiku buruk. Aku mulai siapkan kata-kata untuk membangun rasa
percaya dirinya.
Begini Bim hal ini lumrah
terjadi dalam setiap hubungan, masalah apapun itu ada jalan keluarnya. Yang
terpenting saat ini kalian butuh waktu untuk saling menenangkan hati satu sama
lain, kamu salahkan Jenipun kamu ngk bisa, kamu salahkan teman-temannya juga
ngk bisa, sekarang yang perlu dibenahi kesalahan yang terjadi diantara kalian
berdua, kamu bicarain baik-baik sama dia, minta maaf kalau kamu sudah membuat
teman-temannya jauh darinya yah walaupun kamu merasa ngk salah.
Aku melihat raut mukanya yang menandakan
berkeras hati.
Kalau kamu tetap keras kepala
masalah ini ngk akan terselesaikan, kamu dengarin kata-kataku dan lakukan, kamu
masih sangat sayank sama dia kan, kamu ngk ingin dia ilfil sama kamu kan.
Tanpa dia jawab pun aku sudah tahu, raumukanya
yang tadi memperlihatkan dia keras hati, sekarang beralih dengan senyuman yang
dari tadi aku tunggu-tunggu.
Setelah sekian lama berbincang-bincang kami
menyantap hidangan makanan yang telah menunggu untuk kami habiskan. Setelah
makanan lenyap dari pandangan kami, kamipun bergegas untuk kembali ketempat
masing-masing, sebelum kami berpisah aku berpesan kepadanya, temui dia dan
bilang begini
sayank aku minta maaf
kalau aku sudah membuat kamu dijauhi sama teman-temanmu, aku janji akan
perbaiki kedaan.....dan jangan lupa stelah bicara begitu cium
bibirnya........semangat kawan.
Pelajaran penting dari kisah nyata diatas, hal
itu lumrah terjadi dalam setiap hubungan, sebagai seorang laki-laki kita harus
mau mengalah bila perlu turunkan harga dirimu sedatar dengan tanah.
Jangan termakan keadaan, jangan berlarut dengan
emosi yang membara, mengalahlah karena wanita ingin laki-laki yang menghargai keadaanya,
walapun hal itu membuatmu merasa tidak nyaman. Berusahalan untuk minta maaf
walapun bukan kamu yang salah, sulit memang bray tapi indah jika kamu bisa
melakukan itu.
Seorang laki-laki yang menangis karena seorang
wanita belum tentu laki-laki itu cemen atau berjiwa kewanitaan. Tapi dia sadar
dengan nangis rasa sakit ini hanya dia yang merasakan, dan saya salut dengan
laki-laki yang macam begini, dari pada laki-laki yang sukanya blak-blak’an
kalau marah mukul lah, bertengkarlah.... tara baik kongggg....
Saya Ronny
Sababalah tunggu cerit-cerita lainya yahhhh......
0 komentar:
Yang Harus Dikomentari
---Dipersilahkan Mengoreksi Tulisan Yang Salah
Ini sebagai pembelajaran buat saya
---Menambahkan Apa Yang Kurang Dalam Pembahasan BangRonny
Ini akan membuat apa yang BangRonny berikan belum sempurna
---Mengakui Kalau BangRonny Ganteng heheheheh
Ini akan membuat BangRonny lebih PeDe.
-----Selebihnya Terserah Anda-------